Sahabat Penulis

Thursday 5 May 2011

Pemenang Lomba Flash True Story (FTS) Writing Revolution: Impianku Menjadi Penulis



Para Pemenang Lomba Flash True Story (FTS) Writing Revolution: Impianku Menjadi Penulis adalah:
  1. El Eyra, “Imajiku; Menjadi Seorang Penulis”
  2. Yulina Trihaningsih, “Jejak Di Hati Kalian”
  3. Uci Inspiring Heaven, “Aku Tetap Ingin Menulis!”
  4. Tiara Citra Septiana, “Menulis: Perjalanan Menggapai Mimpi”
  5. Danik Easteria, “Menulislah, maka Kau akan Membuat Sejarah...”

Masing-masing pemenang akan mendapatkan Beasiswa Sekolah Menulis Cerpen Online (SMCO), kartu Anggota Writing Revolution, sertifikat, dll.
Silakan kirim biodata lengkap ke email ini: DaftarWR@gmail.com
Tulis di judul/subjek email: BEASISWA SMCO
========================================================

Imajiku; Menjadi Seorang Penulis
                                                                      Oleh El Eyra

            Adalah selaksa rasa yang tidak bisa terbendung lagi, sebuah makna yang lama mati dan seuntai bakat yang terkubur dalam hati. Sesungguhnya jemari ingin menari, meluapkan segala desah mimpi menjadi sebuah imaji. Itulah mimpi…, mimpiku menjadi seorang penulis.
           Baiklah, aku memang masih pemula. Mungkin aku masih dianggap anak bawang, dilihat sebelah mata, tak ada apa-apanya. Tapi aku mempunyai semangat, tekad, asa, dan cita yang kuat untuk meraih mimpi. Bukan hanya di alam bawah sadar saja, tapi aku ingin membuatnya menjadi nyata.
           Aku mencintai dan mengagumi keelokan tulisan. Pun aku juga berusaha menciptakan tulisan yang mempunyai ruh. Aku ingin bereinkarnasi menjadi penulis. Tak peduli halang, rintang, kesulitan menghadang. Aku akan tetap maju, walau aku tertatih.
           Bukankah aku mempunyai dua tangan untuk berkarya? Bukankah aku mempunyai Tuhan? Aku yakin sepenuh hati, pasti ada jalan. Walau berbelok, terjal, terseok, dan licin. Aku akan berusaha, karena menulis adalah mimpiku dan jiwaku. Menjadi seorang penulis.  Penulis adalah asa dan citaku.
           ‘Man Jadda Wa Jadda’. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses!!* Tunggulah, saat aku benar-benar meraih mimpiku. Ya sebuah mimpi yang indah, menjadi seorang penulis….
____________
* A. Fuadi, Negeri 5 Menara (Jakarta: Gramedia, th 2009), hlm. 40.
 BIODATA

          El Eyra adalah nama pena dan nama akun Facebook dari Ely Rachmawati. Siswa kelas 3 SMK N 1 Kudus ini menyukai dunia tulis menulis sejak masih MTs. Tapi sampai sekarang masih minder untuk meng-share karyanya. Pelajar yang baru saja menempuh UN ini lahir di Kudus, tanggal 9 Agustus 1993. Penulis pemula ini menelurkan satu karyanya yang diikutkan dalam antologi bersama penulis lain di “Andai Aku Miskin” (Proses terbit). Bisa dihubungi via e-mail el_eyra@yahoo.com.




Jejak Di Hati Kalian
Oleh Yulina Trihaningsih

Aku ingin menjadi penulis. Terlambatkah keinginan itu untuk seorang ibu berusia 33 tahun dengan tiga orang buah hati? Aku harap tidak. Karena, di sepanjang usiaku, baru kali ini aku dapat melihat dengan terang dan jelas apa yang sebenarnya menjadi keinginanku dalam hidup ini. Semuanya terjadi tiba-tiba saja. Entah dimulai sejak kapan, karena aku sangat suka menulis diary sejak SD, aku selalu merasakan kebahagiaan bila dapat menuangkan hal yang kurasa, kulihat, dan kudengar dalam sebuah tulisan. Dan keinginan untuk menulis itu bisa muncul dari mana saja. Dari angin yang bertiup kencang, atau hujan yang gerimis, atau teriakan amarah si sulung, juga tangisan sedih si kecil. Dan tiba-tiba saja kata-kata mulai berseliweran dan terangkai sendiri dalam imajinasiku, berharap aku bisa segera menuangkannya dalam bentuk tulisan yang tersimpan rapi, untuk bisa kubaca lagi di lain waktu.

Sejak menjadi ibu, aku menulis untuk membahasakan hati. Maka, tulisanku adalah cermin diriku. Dia adalah apa yang kupikir, kulihat, kudengar, dan kurasa. Hingga, aku pun mulai berani bermimpi untuk menjadi penulis. Karena, aku ingin menulis sebanyak-banyaknya tentang banyak hal. Suka, duka, mimpi, harapan, dan kehidupan itu sendiri. Berharap dari sana, aku bisa meninggalkan jejak di hati orang-orang yang kucintai dalam hidup ini.

Biodata:
Yulina Trihaningsih, lahir di Jakarta pada tanggal 22 Juli 1978, dari pasangan H. Elan Dahlan dan Hj. Suhaningsih. Ibu dari dua putra dan satu putri ini, menamatkan kuliahnya di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dari peminatan Kesehatan Reproduksi. Saat ini, sangat menikmati kehidupannya sebagai ibu rumah tangga, dan tinggal di Kota Tangerang. Untuk komunikasi, bisa dihubungi di yulinatrihaningsih@yahoo.co.id, atau FB: Yulina Trihaningsih.



Aku Tetap Ingin Menulis!

Usia enam tahun, aku jatuh hati pada dunia kepenulisan. Berawal dari hobiku mengintip diary sepupu yang penuh dengan kata-kata puitis-maaf, memasuki daerah privasimu tanpa permisi. Tulisan itu seperti zat aditif, aku kecanduan, mulai belajar menggoreskan tinta demi tinta. Tak dapat dipungkiri, ternyata aku benar-benar menyukainya. Terutama, setelah menginjak usia remaja, menulis membuatku merasa lega. Hari itu, daftar impianku bertambah!

SMP, aku berani mengirim puisi ke majalah Annida. Namun, tak sekalipun dimuat! Ikut lomba cerpen berkali-kali, juga tak berhasil. Sempat kecewa, tapi tentu saja aku bangkit lagi. “Yang penting bagaimana aku menyikapi, bukan apa yang terjadi. Sungguh kekalahan terbesar adalah ketika kita tidak bisa menerima 'kekalahan'”.

Mengapa aku tetap ngotot ingin menulis?

Ingat wahyu pertama? Iqra, bukan? Disana tertera, ba-ca. Dapat kita simpulkan, menulis adalah fitrah Illahiah. Tersirat disana bahwa bahwa menulis tak perlu bakat. Hanya soal ketekunan.
Kata para sosiolog, menulis meningkatkan kecerdasan emosi. Bukankah kecerdasan emosi sama saja dengan otak kanan? Kata Pak Ippo ‘Right’ Santoso, pakar otak kanan, kesuksesan 80% ditentukan oleh otak kanan. Aha, ini dia letak serunya! Akhir kata, meski apapun yang terjadi, aku tetap ingin menulis!

Biodata:
Nama asli Sucianik, lahir tanggal 28 Agustus, enam belas tahun lalu. Sejak dini, diasuh oleh kelokan kehidupan. Sapa penulis melalui: mujahidahganbatte@gmail.com. Facebook: Sucianik (Uci Inspiring Heaven)


Menulis: Perjalanan Menggapai Mimpi


 Mimpiku menjadi seorang penulis dimulai ketika aku duduk di bangku sekolah dasar. Pada saat itu, aku sangat suka menulis mengenai kisah-kisah pangeran dan putri yang pasti akan berakhir dengan happy ending, walaupun jalan kebahagiaan mereka sempat terhalangi oleh nenek sihir jahat, dan faktor-faktor lainnya. Aku juga sering membayangkan jika aku lah yang menjadi putri dongeng itu. Mungkin, hal ini tidak terlepas dari Ibu yang selalu membacakanku cerita sebelum tidur.

 Beranjak dewasa, aku mulai mencoba untuk membuat cerpen dan puisi patah hati. Aku hanya ingin bahwa orang yang membaca cerpen dan puisiku dapat menangis haru atau tertawa mengikuti alur cerita yang aku buat. Akan tetapi, memang pekerjaan mengaduk emosi pembaca masih terlalu sulit bagiku. Selanjutnya, menjelang kuliah, aku sudah mendapatkan lebih banyak lagi pengetahuan tentang menulis. Aku mulai membaca buku-buku yang mengulas mengenai ilmu kepenulisan di media massa, dan akhirnya aku praktekkan, walaupun hingga saat ini belum mendapat tanggapan positif media massa. Akan tetapi, aku yakin jika impian menjadi seorang penulis hanya akan menjadi mimpi jika kita tidak pernah berusaha berusaha, memeras keringat, dan bekerja dengan ekstra keras untuk mewujudkannya.

 Dan, hingga saat ini, aku masih berusaha mewujudkan mimpi indah itu …

 Semarang, 26 April 2011

BIODATA:
Penulis lahir di Pati, pada tanggal 10 September sekitar 21 tahun yang lalu, dan sekarang ini sedang berusaha menamatkan pendidikannya di Universitas Diponegoro. Di Kota Semarang, penulis memilih untuk nge-kos bersama adik. Penulis telah gemar membuat puisi dan cerpen sejak SMP dan diteruskan hingga sekarang. Salah satu puisinya yang berjudul “Lentera Hati” pernah dimuat di majalah sekolah. Akan tetapi, hingga saat ini belum mampu menghasilkan karya yang terbaik.


Menulislah, maka Kau akan Membuat Sejarah...

Kata-kata itu sungguh menggetarkan bagiku.

Begitulah akhirnya ayahku memotivasi aku dan saudara-saudaraku untuk menulis. Tak bosan-bosannya beliau memberikan rangsangan dengan bacaan yang menarik, contoh langsung, ajakan menulis jurnal sepulang dari ‘mudik’ Lebaran, bahkan kewajiban menyetor catatan perjalanan sepulang dari umroh yang dengan susah payah beliau usahakan untuk kami.

Baru di usia dewasa ini, ditambah dengan cerita yang kudapat tentang banyaknya kebaikan yang telah terjadi di dunia tanpa bukti sejarah yang mencatatnya, aku memahami pentingnya menulis. Bukan, ini bukan masalah "sebaiknya kau  berbuat kebajikan tanpa ada yang mengetahuinya". Untuk itu, ada Dia yang Maha Melihat.

Tetapi mengapa Ibu Kartini lebih terkenal dari Bunda Siti Walidah, yang pada kurun waktu yang sama, justru sudah membuat sekolah untuk anak wanita?

Semua karena menulis. Ibu Kartini menulis, walau ‘hanya’ berupa curahan hati. Alangkah indahnya bila saat kita ingin memulai sesuatu, ternyata tidak harus merangkak dari nol lagi karena sudah ada pengalaman orang lain yang bisa kita baca, bukan? Alangkah besar pahala yang bisa didapat, saat orang lain bisa mendapat hidayah dari apa yang kita tulis? Maka pesan ayahku, menulislah. Pun saat kau belum bisa membangun peradaban dengannya, setidaknya kau telah membuat sejarah. Tulisan itu pasti akan bermanfaat untuk anak dan cucumu sendiri.

Biodata:
 Lahir di Semarang tetapi besar di Jakarta, Danik Easteria bergaul akrab dengan buku sejak usia belia. Terus dimotivasi oleh ayahandanya untuk tidak hanya menikmati buku saja, tetapi juga agar mampu menghasilkan tulisan, akhirnya ibu dari tiga putra ini berhasil memaksa dirinya untuk melanjutkan draft-draft tulisannya. Sebelumnya, tulisannya yang telah dicetak (itupun secara anonim) hanya ada di buletin yayasan sosial yang diasuhnya bersama teman-temannya seperjuangan di Balikpapan, Kalimantan Timur, rumahnya selama 12 tahun terakhir.
======================================

Bagi yang berminat mengikuti silakan klik di sini: SEKOLAH MENULIS CERPEN ONLINE (SMCO)

2 comments:

  1. selamat bagi para pemenang...semuga tambah semangat..akuikutan enggak ya...(ehehe lupa..), do'akan aku juga teman-teman...

    ReplyDelete
  2. Selamat ya teman2... ^_^
    kalian dahsyat.........
    Do'a kan saya ya....!!!

    ReplyDelete

Silahkan Titip Pesan di sini: